Total Tayangan Halaman

Jumat, 28 Maret 2014

IMAN YANG BERBUAT

SELAMAT MELAYANI UNTUK TEMAN PENATUA YANG BARU DITEGUHKAN



Yakobus 2 : (18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku." (19) Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. (20) Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

Bagian Alkitab di atas adalah bagian yang biasa kita baca dan sudah seolah menjadi ayat hafalan kita semenjak sekolah minggu dulu. Tetapi karena sangat hafal diluar kepala sampai-sampai jarang diantara kita merenungkan artinya apalagi melakukannya.  Mari kita lihat sekeliling dan JANGAN LUPA evaluasi juga diri kita masing-masing, apakah kita punya iman yg berbuat atau menonton dan mendengar saja.

Saat ini kita melihat pelantikan PENATUA baru dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan Pelantikan Panitia dan Komisi serta Pokja yang ada.  Kita akan melihat  satu rombongan Aktifis yang hidupnya dimasukan ke ruang kaca dan dilihat semua jemaat. Tanggungjawab yang berat, apalagi ditengah masyarakat (termasuk jemaat) yang lebih suka menonton dan mendengar, masyarakat yang rindu keteladanan.  Sudahkah kita melihat keteladanan itu dari para pelayan gereja kita ? Sudahkah kita sebagai Penatua dan Aktivis Gereja dengan berani berkata kepada jemaat seperti yg Paulus dan Petrus lakukan untuk mangajak jemaat melihat cara mereka hidup dan memberi kesempatan buat jemaat meniru cara hidup mereka. Beranikah kita ?

Mari teman kita berlomba-lomba berbuat baik untuk sesama sebagai  cara kita dan menunjukkan kepada dunia dan terutama jemaat bahwa iman kita adalah iman yg berbuat , iman yang menjadi terang ditengah kegelapan, iman yang bisa menjadi garam ditengah dunia yang semakin hambar dan seolah tanpa harapan.  Semoga langkah kita diiukuti semua jemaat dan akhirnya bisa menjadi energy positive serta diikuti pemeluk agama lain.  Besar harapan kami untuk melihat di Negara kita ada suasana dimana semua warganya berlomba-lomba berbuat baik untuk sesamanya….SUASANA YANG PASTI SANGAT INDAH…kita harus jading pelopornya apapun tantangannya.  Mari kita bersama menaikan standard hidup dan kekudusan kita di mata TUHAN dan sesama.


TUHAN YESUS MEMBERKATI

PILIHAN TUHAN

I Samuel 16 (6) Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." (7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.

Betapa sering kita melihat sesama kita dengan pandangan mata seperti Samuel. Kita melihat parasnya, kekayaannya, jabatannya, rumahnya, mobilnya dll yang bisa kita lihat dengan mata kita. Kita menilai orang dari atribut yang mereka kenakan dan seolah penilaian kita itu paling benar. Kita jadikan standard penilaian kita menjadi standard buat anak, suami/istri, keluarga, teman dan lingkungan kita sehingga tanpa kita sadari standard penilaian orang seperti Samuel melihat orang menjadi standard yang ada di dunia sampai saat ini.

Samuel diingatkan TUHAN karena cara dia melihat dan menilai yang berbeda dengan cara TUHAN menilai. Samuel sadar dan memilih mengikuti cara TUHAN dalam menilai. Perubahan cara Samuel menilai, membuat kita sekarang bisa mengenal RAJA DAUD yang begitu menginspirasi kehidupan orang percaya dari masa ke masa. Kerelaan Samuel merubah cara dia menilai telah membuat perubahan besar untuk dunia.

Pertanyaan nya sekarang adalah apakah kita mau berubah dari cara kita menilai orang lain ? atau kita tetap mengikuti cara dunia melihat dan menilai sesamanya ? akibat dari cara pandang yang salah di Negara kita sudah terlihat yaitu : Korupsi merajalela, Kekayaan begitu dipuja-puja dan uang dicari dengan segala cara bahkan kalau perlu menginjak sesamanya, Manusia tidak lagi mau bekerja keras dan walaupun banyak anak negri ini yg terkenal pintar tapi hampir tidak ada yang punya penemuan dibidang IPTEK dari negara kita yg mengagumkan dan memudahkan hidup banyak orang. dll

Perubahan cara pandang kita pasti akan membuat kita bisa memilih calon  anggota legislatif dan Presiden (dalam kontek bernegara) yang semoga juga bisa meninggalkan kenangan yang diingat dalam sejarah perkembangan serta perjalanan bangsa kita (seperti DAUD). Posisi kita saat ini seperti Samuel saat itu, kita juga diberi kekuasaan oleh TUHAN untuk memilih calon pemimpin kita, tugas kita untuk menggunakan HAK itu sebaik-baiknya dan dengan bertanggungjawab. Karena pilihan kita akan menentukan arah perkembangan Negara ini dalam lima tahun ke depan.


Selamat memilih dan jangan lupa di doakan dan digumulkan dahulu sebelum dipilih.