Total Tayangan Halaman

Senin, 30 September 2013

PENGINJILAN MELALUI PERBUATAN

Saat ini kalau mendengar kata penginjilan pasti akan membuat temanyang berbeda iman langsung berburuk sangka kepada kita pengikut YESUS. Di sisi lain sebetulnya semua agama punya keinginan yang sama untuk menyebarkan kabar agamanya. Alkitab sendiri menuliskan dalam  Matius 28:19 suatu perintah YESUS untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid YESUS. Tidak pernah ada perintah untuk menjadikan semua bangsa sebagai Kristen, kenapa karena menjadi murid sangat berbeda dengan sekedar menjadi Kristen sebutan atau KTP belaka. Menjadi murid ada semangat belajar dan mau bertumbuh untuk mengenal DIA dan bukan Cuma mengejar satu status belaka.

Teman teman jika kita hayati dan dalami makna perintah YESUS dalam Matius 28:19 ini maka buat kita semua juga ada perintah untuk menjadi murid yang juga mau terus belajar dan memperbaiki diri kita. Sudahkah kita memiliki jiwa dan hati seorang murid yang terus mau belajar, disiplin membagi waktu, keinginan untuk terus mendapat nilai baik dari gurunya dll dll…atau kita cukup bangga dengan menjadi Kristen saja dan terus sibuk bicara kesana kemari tentang iman kita yang kita sendiri tdk mau pelajari lebih dalam apalagi melakukannya.

Dalam tulisan ini bukannya saya meminta kita tidak memberitakan injil tetapi ada syarat utama sebagai pemberita injil atau kabar baik itu. Mari kita lanjutkan bacaan alkitab kita dari Kisah Para Rasul 1:8 , suatu perintah yang TUHAN YESUS berikan sebelum DIA terangkat ke surge, dimana kita akan menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ujung bumi. Ada tuntutan untuk menjadi saksi dimana kita tinggal terlebih dahulu di Yerusalem kita yaitu rumah kita, kantor kita, sekolah kita dan baru ke tempat lain. Tuntutan ini cukup sulit karena artinya kita harus merubah seluruh cara hidup kita dan bukan hanya kemampuan kita berkata-kata. Orang-orang dekat kita akan membaca Kitab Suci, Kabar Baik atau Pengenalan kita akan TUHAN dari cara kita hidup, cara kita bertutur, cara kita bergaul dll….Sudahkah kita menjadi teladan di lingkungan kita ? sudahkah kita menjadi pembawa damai sejahtera di lingkungan kita ?

Saya rindu semua teman yang mengaku percaya bisa mulai melakukan pengabaran Injil atau Kabar Baik dari TUHAN itu melalui cara kita hidup sehari-hari. Kabar baik itu akan terasa baik ketika kita bisa membantu sesame yang membutuhkan pertolongan daripada ketika kita menasehati orang yang kesusahan itu. Satu langkah nyata akan lebih bermakna daripada seribu kata-kata. Satu langkah nyata akan bisa membuat hati yang keras menjadi lunak dan kata-kata biasa membuat perpecahan jika diartikan berbeda.

Mari teman kita berlomba-lomba berbuat baik untuk sesama sebagai  cara kita menjalankan amanat agung TUHAN YESUS. Semoga langkah kita diiukuti semua pemeluk agama lain sehingga di Negara kita ada suasana dimana semua warganya berlomba-lomba berbuat baik untuk sesamanya….SUASANA YANG PASTI SANGAT INDAH…kita harus jading pelopornya apapun tantangannya.


TUHAN YESUS MEMBERKATI

Bercermin dari kasus yang Menimpa DUL (AQJ)

Banyak diantara kita yang langsung cepat mengutuk kelakuan DUL (dan keluarga terutama Bapaknya ) untuk kejadian kecelakaan yang merenggut 7 nyawa di jalan TOL Jagorawi. Semua kita terhenyak dan larut dalam orchestra penghakiman masal terhadal kesalahan si anak 13 tahun yang sudah mengemudikan mobil dan orang tua yang memberi  fasilitas.

DUL salah saya rasa sudah tidak ada diskusi dan ini semua setuju. Orang tua salah , saya rasa semua juga setuju. Tetapi larut dalam orchestra penghakiman kepada mereka saya rasa kurang mendatangkan manfaat buat kehidupan iman kita.

Saya bermimpi seandainya kejadian ini bisa menjadi cermin buat masyarakat kita yang sedang sakit dan dimulai dari warga Gereja, pasti akan mendatangkan kebangunan rohani masal dan manfaat buat Negara. Kita harus bercermin karena FENOMENA anak dibawah umur mengendarai kendaraan bermotor adalah hal biasa di negri ini dan kemungkinan salah satunya adalah anak kita. Alasannya boleh macam-macam tetapi ujungnya anak kita yang dibawah umur, tanpa kita sadari sudah kita didik untuk biasa hidup dengan melanggar aturan tanpa ada rasa bersalah dan mungkin  kita sendiri juga tidak merasa itu salah.

Semua yang biasa dan dilakukan banyak orang kita anggap sebagai kebenaran dan seolah-olah kesalahannya adalah aturan itu sendiri. Sementara di Negara maju proses anak sampai bisa mengendarai kendaraan bermotor dan memiliki SIM tidak mudah atau mungkin bisa dikatakan sangat susah sehingga akan  ada sukacita besar jika seorang anak berhasil mendapatkan SIM dan diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor sendiri. Proses evaluasi yang berat ini membuat seseorang menghargai aturan itu dan ujung-ujungnya mereka dibiasakan untuk menghargai kehidupan dan keselamatan sesamanya. Semua orang dinegara maju dibiasakan untuk hidup dengan tidak hanya berpusat pada keperluan kita saja tetapi juga dampaknya buat orang lain. BUKANKAH ini inti ajaran Kristen kita yang selalu bicara tentang kasih.
Sebagai gereja seharusnya kita merindukan kasus AQJ atau Dul ini bisa membawa kebangunan rohani di gereja-gereja dan ada pertobatan masal dari kita orang tua yang secara sengaja mengijinkan anak kita yang belum memiliki SIM untuk mengendarai kendaraan bermotor. Sudah saatnya kita peduli tidak saja untuk keselamatan anak kita tetapi juga keselamatan sesama kita.

Pilihan untuk mulai menyetop anak kita yang masih belum memiliki SIM untuk mulai STOP memakai/mengendarai kendaraan bermotor pasti bukan pilihan yang mudah. Banyak konsekuensi yang harus kita hadapi. Mungkin kita harus mengantar mereka ke sekolahnya terlebih dahulu, mungkin mereka harus bangun lebih pagi dan berangkat sekolah dengan angkutan umum atau malah bersepeda atau solusi lainnya. Pilihannya tidak mudah dan mungkin mengganggu rasa nyaman kita, tetapi bukankah ikut YESUS selalu menghadirkan konsekuensi memikul salib.

Kebranian kita untuk mulai menyetop semua ijin yg kita berikan ke anak untuk melanggar aturan akan menjadi pemblajaran penting buat masa depan anak kita dan generasi mendatang bangsa ini. Di Negara maju mereka lebih takut anaknya tidak biasa antri, tidak biasa menahan amarah yg bisa menyebabkan pemukulan/kekerasan kepada sesame atau sekedar kata berbau SARA, tidak bisa mengikuti aturan di masayarakat DARIPADA anaknya tidak bisa pelajaran matematika, fisika, bahasa atau pelajaran sekolah lainnya. Alasannya sederhana yaitu hanya sedikit anak yang memilih profesi hidup berhubungan dengan Matematika, fisika, ekonomi dan pelajaran sekolah lainnya, TETAPi semua anak pasti harus bergaul ditengah masyarakat. Etika, norma, aturan hokum adalah standard yang harus ditegakkan untuk seorang anak bisa hidup di tengah masyarakat modern yang beradab. Kalau sekarang dinegara kita masih berlaku hokum rimba, kita harus yakin tidak lama lagi masyarakat madani dengan tatanan baru akan segera berlaku dan jika ini terjadi APAKAH ANAK KITA SIAP ?


SEMOGA KITA BERANI MEMIKUL SALIB DAN BERSEDIA BERUBAH SEBELUM ADA KORBAN BARU LAGI yang mungkin disebabkan oleh anak kita dan permisifnya kita terhadap dosa.  Semoga perubahan kita akan dilihat tetangga , saudara, teman anak kita dan melahirkan perubahan di keluarga mereka juga.  Saatnya sebagai bangsa kita bertobat dan berubah. Sudah saatnya kita sebagai  Gereja menjadi pelopor gerakan nasional yang membuat JALAN RAYA DI NEGARA INI LEBIH AMAN DAN NYAMAN.  Penyesalan jika terjadi kecelakaan yang melibatkan anak kita pasti tidak akan mendatangkan manfaat apa-apa, tetapi perubahan budaya ketika kita bercermin dari kasus DUL/AQJ pasti akan menyelamatkan banyak orang. Selamat hari Minggu , TUHAN YESUS MEMBERKATI.

TELADAN

Satu kata yang mungkin sangat sering kita dengar dan bermakna “ Patut ditiru atau dicontoh”. Satu kata mudah dan umum tetapi langka kita jumpai muncul dalam karakter sesama kita, bahkan diri kita sendiri dan juga para pemimpin kita di dunia dan gereja. Pemerintah sendiri sudah menyadari kalau krisis nasional kita lebih pada krisis keteladanan karena hampir tidak ada orang yang bisa ditiru sikap hidupnya dan semua melakukan dosa khususnya korupsi tanpa rasa bersalah sama sekali. Pelaku korupsi yang tertangkap merasa difitnah dan mereka bahkan berani menyatakan sdg dalam proses perang rohani melawan kelompok pemfitnahnya…AMPUN DAH sudah sedemikian bobroknya aparat Negara kita.

Mari kita baca alkitab kita dari Yohanes 13:15 di bagian ini Tuhan Yesus Yesus menyatakan DIA sudah memberikan teladan dan DIA mau kita berbuat sama. Kemudian jika kita baca 1 Korintus 4: 16 : di bagian ini Paulus berkata turutilah teladan ku. Kemudia jika dilanjutkan di Filipi 3:17 di bagian ini Paulus meminta jemaat tidak hanya mengikuti Teladannya tetapi juga Teladan dari jemaat yang hidup seperti para rasul dan ada di dekat mereka. Dalam I Petrus 5:3 rasul Petrus juga meminta kita menjadi Teladan bagi kawanan domba/jemaat Tuhan di dunia. Banyak lagi bagian Alkitab yang selalu menerangkan kalau si pempimpin jemaat baik itu Tuhan Yesus sendiri, Paulus maupun Rasul yang lain dengan berani menulis dan mengajak jemaat untuk meneladani mereka dan cara mereka hidup.

Sudahkah kita yang saat ini dipercaya untuk menjadi pemimpin di tingkat keluarga, sekolah, RT/RW, kantor atau bahkan pemimpin di Gereja, berani juga berkata “TURUTILAH TELADAN ku”… atau kita Cuma berani memberi nasehat tanpa berani memberi jaminan kalau kita juga menjadi pelaku dari nasehat yang kita ucapkan ? atau di sisi lain kita menjadi pendiam dan tidak berani menegur sesame kita hanya karena kita merasa belum mampu menjadi teladan buat sesama kita atau bahkan keluarga kita sekalipun.


Mari teman kita evaluasi diri dan dengan jumlah orang Kristen yang ada saat ini seharusnya Negara kita tidak harus mengalami KRISIS KETELADANAN. Kiranya TUHAN YESUS menyertai kehidupan kekristenan kita di tengah dunia yang semakin gelap ini dan memberanikan serta memampukan kita menjadi terang yang bisa menjadi teladan buat anak, suami/istri, orang tua, teman dan semua orang disekitar kita.

Senin, 23 September 2013

ZONA NYAMAN, belajar dari pengalaman ABRAHAM (kej 12-14)

Setiap kita pasti senang jika bisa tinggal di area nyaman kita dimana didalamnya sudah ada rumah yang nyaman, kendaraan yang nyaman, keluarga yang nyaman dan terutama pekerjaan yang nyaman. Sekarang pertanyaannya apakah kita mau jika TUHAN meminta kita meninggalkan Zona Nyaman itu ??? Menjawab mau sekarang pasti mudah karena menjawab kan tidak harus membayar, tetapi jika harus melakukan dan membayar dengan umur dan kenikmatan yang kita dapat pasti jawaban menjadi tidak mudah. Apalagi harus melibatkan anak, istri dan orang tua yang pasti harus menanggung konsekuensi jawaban kita pada TUHAN.
Hal ini yang selalu membuat saya begitu kagum sama ABRAHAM , yang karena ketaatan disebut bapaknya orang beriman. Iman Abraham memang begitu luar biasa dan ini bukan hanya ketika dia diuji dengan tidak memperoleh anak dalam waktu lama (Alkitab mencatat sampai tua dan mati pucuk), atau saat harus mengorbankan Iskak anak yang ditunggu demikian lama atau saat-saat lain ketika Abraham sudah berada di negri yang dijanjikan TUHAN.

Saya sangat kagum dengan ABRAHAM ketika dia menjawab ya kepada TUHAN yang baru dia kenal. (Alkitab tidak pernah mencatat iman dari keluarga dan orang tua Abraham). Saya juga kagum ketika ABRAHAM mau diminta jalan ke negri baru dan keluar dari negaranya yang subur dan makmur, meninggalkan keluarga besarnya yang pasti sangat mengasihi dia (Alkitab mencatat tidak ada pertentangan dengan keluarga sebelum Abraham pergi dan bahkan Abraham meminta budaknya mencarikan istri untuk Ishak, ini artinya keluarga besar Abraham adalah keluarga yang nyaman menurut dia). Dalam kondisi sngat kaya (kej 13:2), makmur, dikasihi keluarga, ada di negri yang subur dll dll kondisi yang nyaman Abraham bersedia untuk pergi dan menurut perintah TUHAN.

Keputusan yang sangat tidak mudah dan bahkan sampai saat ini jika TUHAN menghendaki kita melakukannya. Saatnya kita evaluasi iman kita, kita evaluasi kasih kita pada TUHAN yang sudah kita kenal lama dan bahkan sudah mengorbankan DIRINYA untuk menebus dosa kita. Masih sanggupkah kita berkata tidak jika TUHAN meminta kita ? Kita yang pasti kondisinya belum seperti Abraham yang saat itu dicatat Alkitab sudah sangat kaya, mau meninggalkan semua dan mendatangi daerah baru yang dijanjikan TUHAN kepadanya. Abraham yang sudah cukup tua dan berumur 75 tahun ketika TUHAN panggil bahkan mungkin jauh lebih tua daripada rata-rata kita. Abraham yang dalam kondisi seperti ini bisa berkata ya dan menurut akan perintah TUHAN. Sanggupkah kita melakukan hal yang sama ???


Ini pasyti sangat sulit dan mungkin jawaban kita pada TUHAN bisa kita mulai ketika kita diminta menjadi pengurus komisi, pengurus POKJA, penatua  atau mulai dengan terlibat di kepanitiaan yang ada di Gereja kita. Semoga semakin banyak Pengurus dan aktifis serta jemaat yang aktif di GKI Kranggan. Tuhan Yesus memberkati kita.

SUDAHKAH KITA PUNYA PENGALAMAN DENGAN TUHAN ?? (Bercermin dari Pengalaman Gideon)

Banyak orang di dunia punya agama, tetapi apakah mereka punya pengalaman dengan TUHAN ? Apakah dengan pengalaman itu mereka mau berserah kepada TUHAN ? Apakah mereka mau menjadikan TUHAN sebagai tuan/pemilik hidupnya ?

Dalam kisah Hakim-Hakim 6-8 (silahkan dibaca bagian Alkitabnya )  diterangkan cerita Gideon memimpin bangsa Israel melawan bangsa Midian.  Alkitab menerangkan jumlah tentara bangsa Midian sebanyak pasir dan belalang yang tidak terhitung jumlahnya. Sebagai gambaran tentara yang dikejar oleh Gideon jumlahnya 120.000 orang dan peristiwa ini setelah kemah tentara Midian dihancurkan. Jadi bisa dibayangkan jumlah tentara Midian di kemah itu sebelum dihancurkan pasti bener-bener sangat banyak.

Di sisi lain Gideon Cuma membawa 32.000 tentara jumlah yang terlalu sedikit ditambah lagi tentara Gideon banyak dari penduduk yang direkut atau kurang terlatih. Dengan seluruh kekuatan yang dibawa sudah selayaknya Gideon kawatir dan mungkin berfikir mustahil bisa memenangkan pertempuran. Tapi disini Iman Gideon yang terbentuk dari pengalaman hidupnya bersama TUHAN membuat dia tidak kawatir sama sekali. Gideon juga tanpa ragu mengikuti perintah TUHAN ketika diminta mengurangi pasukannya menjadi hanya 300 orang saja. Jumlah yang semakin membuat mustahil untuk Israel memenangkan pertempuran. Tapi Gideon tidak ragu sama sekali dan ikut perintah TUHAN tanpa banyak tanya. Memang TUHAN merasa perlu memompa lagi semangat Gideon dengan mengijinkan dia pergi menyarmar dengan budaknya ke perkemahan Midian dan mendegar dengan telinganya betapa takutnya bangsa Midian itu terhadap Gideon dan tentaranya. Hal ini memompa lagi rasa kepercayaan diri Gideon menjadi luar biasa besarnya. Akhirnya singkat cerita Gideon memenangkan pertempuran dan bahkan dengan 300 tentara dia berani mengejar 120.000 tentara musuh yang melarikan diri. Walau dipandang sebelah mata oleh banyak penduduk kota yang dilaluinya, tetapi Gideon membuktikan 300 tentaranya bisa mengalahkan 120.000 tentara yang dia kejar dan membunuh kedua raja yang memimpin tentara musuh itu.

Dalam dan melalui peristiwa ini dicatat Alkitab  bahwa TUHAN mau bangsa Israel tidak memegahkan diri atas kemenagan besar dari bangsa Midian ini tetapi melihat  karya dan kuasa TUHAN. Pengalaman langsung penyertaan dan kasih TUHAN pada umatNYA dianggap penting oleh TUHAN sendiri dan ini yang TUHAN mau dialami oleh bangsa Israel dan bukan hanya sampai level Gideon sang pemimpin. Pengalaman ini seharusnya membuat bangsa itu lebih berserah dengan TUHAN dan hidup seturut kehendak TUHAN. Walau jika kita membaca bagian alkitab itu kita akan melihat betapa nodoh, degil hati, kepala batu dll sifat jelek yang dimiliki bangsa Israel itu, Kecenderungan hati mereka selalu menduakan TUHAN dan  tidak berserah penuh dengan TUHAN, padahal pengalaman penyertaan TUHAN sudah mereka alamai dan lihat sendiri.

Sekarang mari kita evaluasi diri kita masing-masing. Apakah kita sudah punya pengalaman dengan TUHAN ? Percayakah kita kalau TUHAN akan menjaga kita sampai TUHAN panggil kita kembali ke rumahNYA ? Maukah kita jika TUHAN pilih kita menjadi 300 ornag pilihannya yang harus melayani dan melakukan kehendakNYA ? Maukah kita  percaya penuh kepada TUHAN ?

Agama banyak di dunia ini tetapi adakah agama yang menyaksikan kasih TUHAN yang demikian dhasyat dan dekat pada umatNYA ? Adakah agama yang pemimpinnya TUHAN sendiri dan bukan manusia yang bisa binasa atau bahkan tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari kematian ? berbahagialah kalau kita sekarang memiliki TUHAN yang luar biasa itu dalam kehidupan kita dan setiap hari kita selalu punya pengalaman baru dengan DIA.

Setelah kita memiliki TUHAN dihati kita pertanyaan selanjutnya apakah kita akan kuasai TUHAN itu atau kita akan bagikan ke sesame kita sebagi bukti kasih kita dan kasih TUHAN yang mengalir melalui kita. Jika kita sungguh memiliki TUHAN di hati jawabnya pasti kita tidak akan bsia diam karena KASIH TUHAN di hati kita akan memancar seperti mata air yang kita tidak bisa stop/hentikan. Kasih itu akan terus keluar dan memancar ke sesame kita. Sebesar apapun usaha kita untuk membendungnya, kasih TUHAN akan terus mengalir. Ini jika kita benar memiliki TUHAN di hati kita, jika tidak maka tidak aneh kalau kita bisa menjadi Kristen yang passive atau diam saja ketika melihat orang lain kesulitan.

Banyak orang dunia merasa kawatir  bahwa  ketika orang Kristen bersaksi itu sama dengan proses kristenisasi. Hal itu tentu salah karena iman kita mengajarkan menjadi Kristen atau anak Tuhan adalah pilihan TUHAN sendiri dan bukan pilihan kita sebagai manusia. Manusia hanya perlu mersponse ketika TUHAN berbicara kepadanya. Lantas jika seperti itu tugas kesaksian kita kapan harus dilakukan ? pengalaman hidup saya dimana TUHAN panggil saya menjadi jemaat biasa dan bukan Pendeta, mengajarkan untuk kita terus saja berbuat sesuai dorongan nurani kita yang sudah dirubah oleh TUHAN. Kita tidak akan mungkin lagi berfikir untung rugi walaupun ketika kita evaluasi seolah-olah apa yang kita lakukan tidak mendukung karir pekerjaan kita, tidak mendatangkan keuntungan materi kepada kita dll dll tetapi  malah membuat waktu kita semakin sedikit dan uang kita juga banyak dipakai. Semua itu tidak membuat kita merasa rugi tetapi malah merasakan sukacita yang luar biasa ketika kita bsia melihat satu anak manusia yang selama ini termarginalkan/terpinggirkan/terlupakan kembali bisa tersenyum. Dorongan berbuat baik ini juga tidak memungkinkan kita melihat latar belakang seseorang termasuk agamanya tetapi kita melihat manusia sebagai sesame ciaptaan TUHAN dan kita hanya perlu berbuat sesuai keperluan sesame kita yang TUHAN berikan petunjuk/hikmat kepada kita.

Ketika kita hanya sibuk berbuat dan mengurangi berkata-kata maka saya yakin kekawatiran orang dunia akan kristenisasi akan menurun dengan significant dan bahkan mereka akan melihat lilin yang menerangi dunia yang gelap melalui tingkah laku kita. Bukankah Alkitab juga mencatat bahwa hidup kita adalah surat Kristus yang terbuka dan bisa dibaca dunia ? sudahkah orang bica membaca cara hidup kita melalui apa yang kita lakukan dan mereka menemukan kasih TUHAN dalam setiap perbuatan kita ???


Memang tidak mudah menjadi anak TUHAN dan ini alasan Alkitab mencatat berkali-kali untuk kita semua siap memikul salib kita. Ingat juga di salib kita tidak ada   kaitan sehingga kita bisa menyeretnya, atau rantai sehingga kita bisa mengalungkannya atau pegangan yang memungkinkan kita menetengnya……Salib harus dipikul dan itu satu-satunya cara untuk membawanya. MAukah kita memikul salib itu ? Tuhan janjikan bahwa salib itu akan terasa ringan jika kita bersukacita dalam memikulnya dan kita juga tidak akan merasa dunia dan sesame kita membebani kita. Percayalah TUHAN tidak akan pernah biarkan kita sendiri dan hidup bersama TUHAN itu menyenangkan dan membawa kita pada kemengan seperti yang dialami oleh GIDEON dan banyak hakim, nabi dan raja-raja serta rasul-rasul yang ditulis di Alkitab. Kiranya TUHAN menyertai perjalanan hidup kita masing-masing dan kita bsia menjalaninya dengan sukacita dimanapun kita ditempatkand an ditugaskan. TUHAN MEMBERKATI dan kita pasti bisa menjadi Gideon Gideon baru di jaman ini.

APA YANG SUDAH AKU LAKUKAN UNTUK KADO ULANG TAHUN GEREJAKU

Sebentar lagi GKI Kranggan sebagai gereja akan merayakan Ulang Tahun. Tanggal 28 November   2005 adalah hari bersejarah karena GKI kranggan resmi didewasakan menjadi jemaat mandiri melalui upacara sederhana di Gedung Pandansari. Keberadaan GKI kranggan sendiri sudah ada jauh sebelum itu , pada tanggal 14 Juli 2001 POS PKP kranggan  diresmikan menjadi Bajem oleh PMKJS. Sebelum menjadi Bajem tentunya Kranggan juga sudah melalui proses menjadi POS PKP (Pos Persekutan Pelayanan dan Kesaksian) dari GKi Raya Hankam.

Selama berproses kita merasakan campur tangan TUHAN dalam kehidupan kita bergereja. Dari jemaat yang bisa dihitung oleh jari menjadi jemaat yang ada saat ini, Dari gereja di rumah sampai gereja yang kita tempati saat ini + sudah tersedianya  tanah untuk gereja permanen kita dan ijinnya yang sudah diproses sampai ke level Walikota. Semua ini membuktikan campur tangan TUHAN dalam kehidupan kita bergereja.

Di sisi lain sebagai Gereja , maka TUHAN juga tidak pernah bekerja sendiri. DIA selalu memakai anak-anakNYA yang mau dipakaiNYA. Di banyak pelayanan dan buah-buah pelayanan maka peran serta anak-anak TUHAN di GKI kranggan yang sungguh tulus bekerja diladang TUHAN juga tidak bisa dikecilkan. Karena ada hati-hati yang sungguh mau dipakai dan rindu untuk bisa bekerja diladang TUHAN , maka GKI kranggan terus berkembang seperti yang kita lihat bersama saat ini.

GKI KRANGGAN sebagai Gereja juga sudah membuktikan tidak tergantung pada perang dan pelayanan satu atau beberapa orang saja. Orang boleh kecewa dan pergi tetapi TUHAN terus jaga GerejaNya dan kirim orang-orang baru dengan semangat baru untuk menggarami duni melalui pelayanan di GerejaNya.  TUHAN YESUS terus nyatakan kuasaNya melalui pelayanan-pelayanan yang dilakukan gerejaNya, mulai yang terkecil sampai pergumulan jemaat membangun Gedung Gereja baru yang lebih layak.

Pertanyaan sekarang untuk kita pribadi adalah : APA YANG SUDAH KITA LAKUKAN UNTUK TUHAN ? KADO APA YANG AKAN KITA BERIKAN SEBAGAI PERSEMBAHAN UNTUK TUHAN MELALUI KEBERADAAN GKI KRANGGAN YANG JUGA MERUPAKAN TUBUH KRISTUS DI DUNIA INI ? Apakah kita tahu kesulitan teman segereja dengan kita ? atau bakan kesulitan teman yang pernah duduk disebelah kita di Gereja ? dll dll

Saat peringatan ULANG TAHUN Gereja kita yang selalu bersamaan dengan saat perayaan Bulan Keluarga adalah saat yang tepat untuk kita sama-sama merenung tentang apa yang sudah kita lakukan untuk Gereja kita ? untuk sesame jemaat yang juga adalah anggota keluarga TUHAN di GKI Kranggan ? atau jangan-jangan kita tidak peduli dengan teman-teman sesame jemaat , kita cukup bangga dengan status jabatan gerejawi kita tanpa kita pernah terpikir untuk berbuat satu hal yang kita siapkan sungguh dan bisa menjadi bukti bagaimana TUHAN bisa bekerja melalui seseorang. TUHAN pasti bisa bekerja melaui siapa saja, tetapi bisakah TUHAN bekerja melalui kita ? apa buktinya yang bisa kita tunjukan ke minimal keluarga ? atau jangan-jangan kita hanya pandai berbicara tanpa kita bisa menunjukan karya dan keteladan melalui perbuatan dan pelayanan keseharian kita.

Saatnya kita merenung dan berbicara secara pribadi dengan TUHAN yang sudah begitu sayang dengan kita. Tidak usah kita saling menghakimi dan membanggakan pelayana kita, tetapi biar TUHAN yang menilai ketulusan hati kita. Saat ini yang terpenting kita bersama bersedia dipakai TUHANd an menjadi alatNYA di GKI Kranggan dimana TUHAN sudah tempatkan kita. Gereja memang banyak tetapi TUHAN sudah tempatkan di GKI Kranggan pasti ada maksud TUHAN

Selamat mengevaluasi diri. Selamat Ulang tahun Gerejaku dan kami semua mau TUHAN pakai untuk melayani dengan rendah hati dan tanpa mencari puji-pujian diri.


Selamat memasuki bulan keluarga teman-teman dan semoga kita semua bisa terlibat aktif meskipun cuma menjadi peserta dalam rangkaian acara bulan keluarga yang akan ditutup dengan perayaan Ulang Tahun Gereja kita. TUHAN YESUS MEMBERKATI

MENJADI......????

Setiap orang punya keinginan menjadi…… atau bisa kita sebut cita-cita atau kepentingan atau tujuan.  Semua cita-cita bagus dan itu jadi sumber energy untuk seseorang bekerja, berbuat sesuatau dan bahkan untuk sekedar bangun di pagi hari. Tanpa keinginan menjadi sesuatu atau cita-cita maka seseorang akan kehilangan banyak energinya dan mungkin juga kehilangan arah hidupnya.

Permasalahan banyak timbul ketika cita-cita seseorang harus berbenturan dengan cita-cita/kepentingan orang lain. Banyak orang yang ambil sikap hantam kromo dan tidak peduli jika dia harus injak dan sengsarakan orang sealam cita-cita/kepentingan/tujuannya tercapai. Tidak heran maka banyak orang menderita di dunia sementara di sisi lain tidak sedikit orang yang hidup dengan kelimpahan. Jika saja semangat berbagi dan empati itu ada pasti tidak ada orang miskin yang sampai tidak bisa makan di dunia ini.

Cara seseorang untuk mencapai cita-cita/tujuan/kepentingan hidupnya ini yang kita kenal dengan pandangan hidup atau filosofi or ideologi hidup seseorang. Disini semua ideology yang ada di dunia dan dianut manusia bisa dibagi dalam dua sisi ekstrem yaitu kapitalis (orang yang sangat mengangung agungkan kemampuan diri pribadi dan menganggap persaiangan hidup selama fair sebagai bagian daripada hidup) dan di sisi lain ada orang sosialis yang menganggap dunia ini harus dinikmati bersama. Si Pintar dan Si bodoh, si kaya dan si miskin harus hidup berdampingan sama rasa, sama nyaman dan berbagi hidup.

Sebelum bahas lebih lanjut saya mau sedikit sisipkan ideology yang banyak diajarkan/dikenalkan di Negara ini yaitu ideology Pancasila dan bahaya ideology kanan (agama) serta kiri (komunis/sosialis). Pengertian ini tidak sepenuhnya benar karena seseungguhnya jika pengertian ideologinya seperti itu maka ideology kanan dan kiri itu sama-sama Sosialisme. Pemimpin dan pemeluk agama  yang taat apapun agamanya pasti tidak bisa tinggal diam ketika ada sesamanya yang kelaparan, bukankah ini inti dari ideology sosialisme. Di sisi lain pengecapan orang Sosialis/komunis tidak beragama juga salah besar karena tidak ada penelitian yang bisa membuktikan kalau orang sosialis itu pasti komunis dan orang komunis pasti tidak punya agama. Problem utamanya ketika ideology itu menjadi Partai Politik maka akan ada benturan kepentingan dan dimana saja Partai Politik adalah kendaraan untuk mencapai kekuasaan. Tidak ada yang salah dengan Partai Politik selama mereka jalan di rel (UU) dan mereka bermain secara fair untuk mendapatkan kekuasaan itu.

Kembali ke atas saat ini di dunia mana saja tidak ada lagi ideology sosialisme dan kapitalisme mutlak. Eropa hampir semua partai sosialis memenangkan Pemilu dan di USA saat ini Parpol beraliran Sosialis yang berkuasa. Hanya sosialisme nya parpol di Eropa dan USA ini sudah merupakan sosialisme kapitalis, sosialis yang menghargai persaiangan dan menganggap layak kepemilikan pribadi atau pendapatn pribadi yang lebih besar dari orang yang bekerja lebih keras tanpa harus mengabaikan hak orang banyak untuk mendapat layanan kesehatan,pendidikan, perumahan, transportasi dll yang terjangkau atau bahkan gratis. China yang selama ini dikenal sebagai Negara Sosialis ekstreme atau komunis saat ini juga sudah menghargai persaingan/pasar bebas yang merupakan inti dari kapitalisme. Hal ini sebenarnya sama dengan ideology Pancasila atau jalan tengah kapitalisme dan sosialisme yang digagas founding father bangsa ini.

Pada dasarnya semua ideology besar di dunia saat ini trendnnya menyatu artinya memang persaingan antar manusia dengan mengorbankan manusia lain dengan dalih kebersamaan ( si pemalas menjadi tergantung) atau dengan dalih the winners take all (si pemanang mendapatkan semua tanpa peduli nasib sesamanya) sudah menjadi ideology yang sangat tidak popular di dunia. Bahkan dianggap kriminal /pelanggaran hukum serius jika kita memeprkerjakan karyawan dengan upah dibawah standard hidup layak, memaksa orang bekerja 24 jam dan 7 hari seminggu tanpa ada kesempatan istitrahat, memukul/menyiksa atau sekedar menghina si miskin/ kelompok minoritas dan kelompok lemah lainnya. Ini saatnya kita juga mengevaluasi idiologi kita pribadi ?

Tanpa kita sadari saat ini apa yang diperjuangkan semua pemimpin agama sudah menjadi aturan dasar kehidupan antar umat manusia. Negara dengan mayoritas agama apapun menjadi sangat mengangungkan moralitas dan anehnya Negara yang berdasarkan agama malah masih banyak  korupsi, KDRT, kekerasan dari penguasa dan kejahatan lain tanpa ada hukum yang bisa menyentuh. Ketika ini terjadi maka agama akan semakin kehilangan makna dalam kehidupan dunia.

Kembali ke topik kita tentang MENJADI…..mungkin saat ini waktunya kita mereposisi tujuan hidup kita menjadi lebih bermanfaat untuk banyak orang…..Menjadi sesuatu tanpa harus mengorbankan orang lain yang merupakan sesuatu juga buat hidup kita dan kehidupan di dunia ini terutama dimata PENCIPTA manusia itu….

Memandang segala sesuatu dari kacamata pribadai apapun kacamata yang kita pakai baik itu agama, ajaran orang tua, adat atau apapun hanya akan membuat kita terkukung dalam pengelompokan diri kita ke satu kelompok saja…..membuka kacamata kita menjadi kacamata empati akan membuat kita bisa mengetahui alasan orang berbuat sesuatu akan membuat kita hidup dengan lebih nyaman dan bahagia walau terkadang artinya kita mengorbankan kepentingan pribadi kita. Memakai kacamata empati tidak harus berarti kita ikut pandangan orang lain tapi HANYA SAMPAI KITA MAU MENGERTI ORANG LAIN. Ketegangan di dunia ini harus diturunkan kalau kita tidak mau melihat dunia tempat tinggal kita meledak karena kepentingan antar penghuninya bertabrakan dan saling menghilangkan.


Mari kita mulai hidup baru dengan semangat berbagi dan BEREMPATI
Mari kita bersama berusaha menjadi KASIH untuk dunia yang semakin berat

Minggu, 22 September 2013

TIDAK ADA YANG KEKAL DI DUNIA TETAPI KELUARGA GEREJA TUHAN SEHARUSNYA KEKAL, KARENA TUHAN KITA KEKAL

Baru-baru ini saya dapat kabar kalau salah satu teman yang dulu dari kacamata dunia terlihat sukses dengan 18 rumah dan puluhan mobil +banyak perusahaan dengan batubara sebagai core businessnya sebagai buah suksesnya menurut dunia. Tiba-tiba seiring jatuhnya harga batubara maka semua hartanya juga pergi , hilang dengan cepat dan membawa dia ke kondisi tidak hanya nol atau titik awal tetapi bahkan minus karena hutangnya cukup banyak. Pengalaman yang sama dulu di tahun 1998 bahkan pernah dialami oleh Ciputra salah satu pengusaha terkenal di Negara ini yang ditulis di bukunya dan mudah juga dicari di internet dengan cukup bertanya ke Om Google. Ciputra sempat hamper kehilangan semua assetnya dan memiliki hutang yang mendadak sangat banyak yang secara manusia sulit untuk dilunasi, di saat itu beliau sempat berfikir kalau Satpam dirumahnya jauh lebih kaya dari dia karena setidaknya si satpam masih memiliki harta tdk seperti dia yang dijerat hutang.

TIDAK ADA YANG KEKAL DI DUNIA INI….semua kita tahu arti kata ini dan mengamini….tetapi ketika kita mengalami apakah kita siap ? apakah kita siap ketika usaha kita bangkrut , atau buat yang pekerja dan harus memasuki pension dan dalam sehari hidup kita berubah 180 derajat dan tdk ada lagi fasilitas kantor dan gaji bulanan yang besar, atau kita yang mendadak divonis sakit berat dan kehilangan kesempatan bekerja dan malah harus dibebani biaya pengobatan yang tidak murah…dan alasan lainnya… PERTANYAAN YANG SAMA SIAPKAH KITA JIKA HAL ITU MENIMPA KITA ?

Kita sebagai Gereja dan anggota tubuh kristus dalam persekutuan orang percaya yang telah TUHAN Panggil, APAKAH KITA PEDULI dan mau membantu jika teman kita disamping tempat duduk kita, satu pelayanan dengan kita atau bahkan satu wilayah dan satu komplek dengan kita mengalami musibah yang membuat mereka kehilangan semuanya. Apakah kita Cuma bisa prihatin tanpa mau melakukan apa-apa ?

GKI Kranggan sebagai Gereja TUHAN punya kepedulian tentang hal ini, walau di kenyataannya susah untuk kita membuat program yang bisa sesuai dengan kebutuhan jemaat dan menjawab pergumulan jemaat. GKI Kranggan punya Pokja pemberdayaan jemaat dan kita ingin dapat masukan dari jemaat kira-kira apa yang bisa kami lakukan untuk membantu jemaat yang memerlukan bantuan ? siapa saja jemaat kita yang perlu bantuan ?

Kami pengurus POKJA Pemberdayaan Jemaat berikut Penatua Pendamping dan seluruh Penatua di bidang KESPEL GKI Kranggan berharap kami bisa mendapat masukan dari jemaat yang perlu dibantu. Di sisi lain kami juga perlu masukan jemaat yang bisa membantu sekecil apapun.

Kami ada masukan kasus yang menimpa jemaat pensiunan/lansia (walau data detil kami belum dapat), yaitu :
Permasalahan : • Kami mendapat informasi banyak jemaat yang pensiunan (Lansia) mengalami kesulitan ekonomi terutama jika anak cucunya masih perlu dukungan dana dari mereka. • Berita ini kami dengar dari beberapa teman Penatua dan sedang digali kebenaran dan jumlahnya

Solusi yang kami usulkan :

Alternatif I :
 • Kami punya jemaat yang mau memberi pengajaran untuk membuat kue semprong
• Kami juga punya jemaat yang bersedia menjadi pemodal untuk membuat kue semprong sebagai industry rumahan buat teman-teman pensiunan
• Kami perlu tenaga pemasaran jika industry ini benar bisa jalan atau minimal dukungan jemaat untuk membelinya

 Alternatif II :
• Kami punya jemaat yang sukses memelihara Kenari
• Seharusnya Oma/Opa ini bisa dididik untuk memelihara burung kenari dan kita modalin pakannya
• Teman peternak kenari harusnya bisa bantu indukan dan kemudian membeli anakan burung yang dihasilkan
Alternatif lain apakah ada masukan dari kawan-kawan ? Seharusnya kita bisa mulai hal ini untuk minimal kita bisa buktikan kalau pesahabatan dan kekeluargaan kita sebagai gereja itu kekal….teman-teman pensiunan yang sekarang mengalami kesulitan ekonomi tidak perlu berkecil hati karena kami sebagai gereja ada bersama dengan mereka. Apakah teman-teman juga mau memikirkan solusi lain untukkesulitan teman kita ?

Jika ada teman yang memiliki masalah silahkan share ke kami Pokja Pemberdayaan Jemaat : Ketua : Bapak Binsar Tobing Anggota : Ibu Kenyo, Ibu Mitha Tarigan dan Bapak Bambang Penatua Pendamping : Bapak Firman Damanik