Total Tayangan Halaman

Kamis, 24 Oktober 2013

SEJARAH KEKRISTENAN DI INDONESIA

Kekristenan sudah ada di Indonesia dan menurut catatan ensiklopedia dicatat jelas keberadaannya pada abad ke-10 dan ke-11.[1][2] Menurut sensus penduduk tahun 2010, sekitar 5,85% dari pendudukIndonesia adalah Protestan dan sekitar 3% beragama Katolik.[3]

Sejarah (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kekristenan_di_Indonesia )


Jemaat Kristen misionaris di Tanah Toraja
Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria (Gereja Timur) yakni berdiri di dua tempat yakni,Pancur (Sekarang wilayah dari Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 SM).
Sejarah kedatangan telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih al-Armini dalam bukunya dengan judul FIBA “Tadhakur Akhbar min al-Kana’is wa al-Adyar min Nawabin Mishri wa al-Iqta’aih” (Daftar berita pada gereja-gereja dan monastries di provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan monastries dari naskah asli dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India . Dalam bukunya (Abu Salih), tanah Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India (al-Hindah) [4].
Gereja Ortodoks adalah kelompok Kristen/Gereja pendatang yang menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, pertama hadir dan datang ke Indoneia yang ditandai dengan/melalui kehadiran Gereja Nestorian yang merupakan corak gereja Asiria di daerahFansur (Barus), di wilayah Mandailing, Sumatera Utara. Namun menurut A.J. Butler M.A., kata Fahsûr seharusnya ditulis Mansûr, yaitu sebuah negara pada jaman kuno yang terdapat di Barat Laut India, terletak di sekitar Sungai Indus. Mansur merupakan negara paling utama yang terkenal di antara orang-orang Arab dalam hal komoditas kamfer (al-kafur).[5]
Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam belas, sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme danLutheranKatolik Roma pertama tiba pada tahun 1511 di tanah Aceh, yaitu dari Ordo Karmel, dan 1534 di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Malukupada tahun 1546 sampai tahun 1547.
Pada 1960-an akibat anti-Komunis dan anti-Konfusianisme banyak Komunis dan Tionghoa diklaim sebagai orang Kristen, akan tetapi banyak bangsa Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang mayoritas kalangan muda bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Kristen di Indonesia lebih bebas untuk menjalankan agama mereka dibandingkan dengan beberapa negara seperti RRCMalaysia, dan beberapa negara Arab. Di provinsi Papua dan Sulawesi Utara, Protestan merupakan agama mayoritas. Jumlah populasi orang Kristen juga ditemukan di sekitar danau Toba di Sumatera UtaraNusa Tenggara Timur, pedalaman Tana Toraja, dan sebagian wilayah di provinsi Maluku. Walaupun Indonesia mayoritas beragama Muslim, para misionaris tetap bebas untuk menyebarkan agama Kristen di Indonesia. Dan banyak sekolah Kristen yang mengajarkan agama Kristen. Protestan di Indonesia terdiri dari berbagai denominasi, yaitu Huria Kristen Batak ProtestanGereja PentakostaGereja Tiberias Indonesia/Gereja Bethel IndonesiaGereja Masehi Advent Hari Ketujuh , Gereja Yesus SejatiMennonitGereja MetodisGereja BaptisGereja Tabernakel IndonesiaGereja Kristen Protestan Simalungun,Gereja Kristen Rejang dan denominasi lainnya.

Jejak Kristen Nestorian di Barus


Barus sebagai gerbang masuknya agama-agama luar didukung temuan G.J.J. Deutz, mantan kontrolir Belanda, ketika bertugas di Barus, menulis tahun 1872, Deutz menemukan pecahan batu peninggalan zaman Hindu. Namun, baru tahun 1932, prasasti itu dibaca diterjemahkan Profesor Nila-kanti Sastri dari Universitas Madras. Bahasanya bahasa Sangsekerta. Prasasti itu menyebutkan, abad ke-11, telah bermukim di kota Barus sebuah koloni bangsa Tamil.
Gnillout Claude, penulis buku Barus Seribu Tahun Yang Lalu menyebutkan, Barus adalah sebuah kota kuno di Pantai Barat Sumatera Utara. Nama Barus muncul dalam sejarah peradaban Melayu masa Hamzah Fansuri, penyair mistik terkenal itu.
Sementara itu, tim arkeolog dari Ecole Francaise D’extreme-Orient (EFEO) Perancis bekerjasama dengan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) di Lobutua-Barus, menemukan bahwa pada sekitar abad ke 9-12 Masehi, Barus telah menjadi sebuah perkampungan multi-etnis dari berbagai suku bangsa seperti Arab, Aceh, India, China, Tamil, Jawa, Batak, Minangkabau, Bugis, Bengkulu, dan etnis lainnya. Ini menandakan dahulu kala Barus itu sangatlah penting sebagai pusat perjumpaan para pedagang.
Ternyata, jauh sebelum temuan di atas, Barus juga merupakan masuknya agama ke Nusantara.
Hubungan Barus dengan Timur Tengah rupanya sudah lama. Jauh sebelum agama Islam masuk ke Nusantara, sudah terlebih dahulu tiba Kristen Nestorian. Adalah kecamatan terpencil di Sumatera Utara yang bernama Barus sebagai tempat masuknya Kristen Nestorian abad ke-6, tepatnya tahun 645.
Tetapi, jauh sebelum itu Nestorian sudah ada di Barus, Barus sudah merupakan pusat perdagangan asal kapur barus yang disebut “kamper.” Saat Abu Salih al-Armini menulis sebuah karangan bahwa kamper berasal dari Barus. Dalam buku itu dijelaskan jauh sebelum pedagang Timur-Tengah datang ke Barus sudah ada orang-orang Nestorian. Hal itu juga tertulis di buku Kitab Nazm al-Jawhar karangan Sa’idah al Batriq menyebutkan di abad ke-7 sudah jemaat Nestorian di Barus. Peryataan itu juga diperkuat dengan ditemukannya sebuah salib Nestorian.
Lain lagi laporan dari naskah-naskah kuno Nestorian tentang Keuskupan di Dabag yaitu wilayah Jawa dan Sumatera Selatan selain di Barus dekat Sibolga, Sumatera Utara. Abad ke-14 Giovanni De Marignolli dari Italia menemukan orang-orang Kristen yang berbudaya non-Eropa (Arab) di Majapahit dan Sriwijaya. Ada jemaat Nestorian yang masih melakukan sembayang ala Nestorian.
Sementara dalam buku Sejarah Perjumpaan Kristen dan Muslim di Indonesia yang ditulis Jan S.
Aritonang menyebutkan, jauh sebelum perjumpaan agama Islam di Indonesia sudah ada Kristen Nestorian bersumber dari Khaldea/Syria dan Persia. Menurutnya, hal ini juga diperkuat temuan beberapa misionaris Katolik ke tempat di Nusantara pada abad ke-14. Tetapi jejak Nestorian di Barus dipastikan tidak berakar, tidak pernah tumbuh.
Masuknya Kristen Nestorian pun di Barus tidak tahu pasti apa motif di balik itu. Apakah karena semangat penginjilan yang dilakukan oleh para penginjil yang disebut rahib itu? Atau, barangkali hanya untuk berdagang di Barus sebagai salah satu pelabuhan terkenal kala itu, atau Nestorian hanya sebagai menumpang?
Nestorian

Kristen Nestorian adalah Kristen Ortodoks yang berkembang di Timur-Tengah. Liturgi dan bahasa yang di pakai adalah Arab. Nestorian didirikan Nestorius, ajaran ini dilanjutkan oleh Eutyches (380-456). Kristen Nestorian adalah nama yang diberikan untuk pengikut Nestorius.
Gereja Netorian yang berasal dari Irak (Persia) ini tidak terlalu menghiraukan doktrin, tetapi giat mengekpresikan diri ke sebelah Timur maupun Selatan. Sepeninggalan Nestorius, Eutyches membangun teologia yang berbeda dari gereja Roma, ketika itu dikuasai Romawi. Perbedaan pandangan tentang teologia tersebut memperunyam situasi. Karena perbedaan teologia itu, tahun 451, oleh Gereja Katholik Roma pada Konsili Chalcedon menyebut Nestorian adalah Bi’dah.
Sejarah gereja pun tidak pernah jernih menyebutkan itu. Fakta Kristenlah yang pertama masuk ke Barus. Baru menyusul Muslim yang kemudian dari Barus meneruskan perjalanan ke Aceh. Sayangnya, jejak Kristen Nestorian tidak berkembang di Barus. Malah yang berkembang agama Islam.
Bukan hanya itu, di hampir tempat jejak Nestorian pupus. Di China, Kristen Nestorian juga mengalami jejak yang sama. Pernah mencoba mendirikan Kristen Nestorian dan akhirnya tinggal tak berjejak. Tekanan para ekstrimis-ekstrimis Budha yang menutup biara-biara Nestorian. Itu terjadi tatkala kaisar Mongol yang baru saja masuk Budha tahun 1311. Selain itu ada juga dampak dari persaingan dengan Katholik Roma yang menyusul masuk China.***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar