Total Tayangan Halaman

Kamis, 04 September 2014

“Baiklah Hidup Kita dipimpin Oleh Roh: KESETIAAN”

“Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera,kesabaran,kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.” (Gal. 5:22-23)


April 1934, pemerintah Jepang mendirikan patung Hachiko, tepat di depan stasiun Shibuya, sebagai perlambang  kesetiaan seekor anjing kepada majikannya. Bahkan setiap tanggal 8  April, rakyat Jepang memperingati Hari Hachiko, hari dimana manusia bisa diingatkan tentang kesetiaan yang dicontohkan Hachiko.

Hachiko yang sempat difilmkan memang berhasil menggambarkan kesetiaan yang sesungguhnya. Dengan sangat menyentuh, anjing ini senantiasa menanti tuannya pulang kerja di stasiun itu, padahal Sang Tuan telah tiada. Dia menahan panas, dingin, hujan dan bahkan angin kencang.
Dalam Alkitab sendiri kesetiaan adalah buah Roh yang banyak mendapat sorotan. Setia: "pistos" setidaknya memiliki 3 makna:
1. Dapat dipercaya
2. Taat; menjalankan amanat
3. Orang yang percaya, pengikut, penganut

Artinya, seorang yang setia pada Tuhan itu mencakup ketiga hal ini.
Orang yang percaya pada Kristus, dituntun oleh Roh Kudus di dalam hidupnya. Dia mengikuti kata Roh, menganut nilai yang diajarkan Kristus, taat pada firman yang didengar, dibaca, direnungkan, dan ia adalah anak Tuhan yang dapat dipercaya, baik oleh Allah sendiri juga oleh sesamanya manusia (pasangan, teman, rekan, dan oleh orang di sekitarnya.) Tetapi bagaimanakah ini bisa kita hasilkan di tengah dunia yang begitu melimpah godaan untuk tidak setia pada Tuhan? Sebab tanpa usaha yang sangat keras dari iblis pun, dengan mudah kita jatuh memenangkan keinginan daging kita.

Mata kita melihat, hati kita lalu condong mengikuti keinginan daging, lalu dengan tidak sadar dan bahkan sedihnya, seringkali dengan sadar, kita memberi tubuh kita, pikiran kita, hati kita, memuaskan hasrat diri yang bertolak belakang dengan keinginan Roh Kudus. Perjuangan seumur hidup melawan hasrat diri mengikuti Roh Kudus sebagai pandu hidup kita yang fana ini. Akankah kita terus berjuang atau mudah menyerah ?

Lagi-lagi ini bukan perkara kita tak sanggup, tapi sangat tergantung pada kemauan kita untuk dipimpin Tuhan sampai akhir hidup kita yang singkat ini. Wahyu 2:10 b mengingatkan kita: "hendaklah kamu setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."
Ya! Tuhan ingin kita setia sampai mati.

Kembali ke Hachiko. Ia sangat setia pada tuannya tentulah karena ia merasakan betul kasih tuannya. Dia menghargai setiap belaian dan semua bentuk kasih dari tuannya. Tuannya telah memenuhi seluruh ruang hati dan pikiran Hachiko. Ya seluruhnya, sehingga hidupnyapun hanya untuk tuannya.
Kita lebih dari Hachiko. Kita punya akal, kita punya hati, kita punya jiwa dan kita punya Roh. Maka sangat mungkin kita ini setia pada Tuhan sampai mati tentu dengan pertolongan dan pimpinan Roh Kudus yang sudah ada di dalam hati kita. Amin.

 “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.” (Gal. 5:25)

(Tina Siregar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar