Total Tayangan Halaman

Kamis, 04 September 2014

“Buah Roh : SUKACITA”

“Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera,kesabaran,kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.” (Gal. 5:22-23)


Sukacita biasa dikenal ‘joy’ (Ing.) dan ‘chara’ (Yunani).  Asal kata ‘chara’ adalah ‘charis’, artinya rahmat. Dalam kaitan ini sukacita (chara) dihasilkan oleh "rahmat" (charis) Allah. Artinya, sukacita ini bukan kegembiraan manusia yang sesaat saja, melainkan sesuatu yang sejati dari Sang Khalik.

 Umumnya ketika kita ditanya kapan merasakan sukacita? Kita akan terjebak pada pengertian kegembiraan manusia yang merujuk pada kondisi tertentu. Misalnya: kala sembuh dari sakit yang menahun, (akhirnya) menemukan pasangan hidup setelah sekian lama terus memohonkan doa yang itu-itu juga, mendapat promosi di tempat yang hampir mustahil naik jabatan, dsb. Inikah sukacita yang dimaksud sebagai buah Roh?

Sekarang mari kita pikirkan situasi seorang Ibu yang setia dan takut akan Tuhan. Kelalaian seorang pengendara telah merenggut nyawa anaknya dalam kecelakaan lalu-lintas.Tak lama berselang, saat rasa kehilangan dan duka itu masih menyelimuti, ia mendengar kabar kematian mendadak suaminya dalam sebuah perjalanan dinas. Lara itu pasti memenuhi hatinya. Pasti sesak rasanya, sebab waktunya beruntun. Mungkinkah ia dipimpin Roh untuk tetap memiliki sukacita?

Buah Roh sukacita sangat berbeda dengan kegembiraan karena prestasi duniawi semata, melainkan dikarenakan hal-hal yang kita peroleh dari Tuhan. Ini tak mudah dipahami. Tetapi nasehat Paulus untuk "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4) tentu bukanlah isapan jempol, sebab causa prima dari sukacita ini adalah TUHAN. Sukacita itu bias tetap ada karena kita merasakan kasih Kristus yang besar, menyelamatkan kita, menyertai kita, memberi kekuatan pada kita, memberi pengharapan di tengah gelapnya perjalanan hidup kita.

Jadi, mungkinkah Ibu itu merasakan sukacita di tengah dukanya?

Selamat bersukacita di dalam Tuhan! 

Tuhan memberkati.

(Daniel Hutahaean) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar